Dua Pesan Gus Baha Untuk Pergunu Jawa Tengah
pergunujateng.org. Rembang- PW Pergunu Jawa Tengah dalam upaya terus memberi manfaat pada umat, kini terus melakukan konsolidasi dan pemetaan potensi pada pengurus dan anggotanya, khususnya dalam peningkatan SDM NU. Pergunu Jateng terus menggali, menyemai, memetakan dan mengembangkan potensinya yang sangat besar di daerah, salah satunya adalah potensi para ulama nahdliyin di Jawa Tengah.
Sehingga PW Pergunu berupaya mengkomunikasikan potensi-peluang tersebut agar kemanfaatanhya bertambah luas dan terus produktif serta terpublish secara baik.
Kemanfaatan organisasi Pergunu ini diungkap oleh Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) pada hari Selasa (5/10) saat sowan di kediamannya Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA Narukan Kragan Kab Rembang Jawa Tengah. Lanjutan Roadshow konsolidasi khusus PW Pergunu Jawa Tengah pada beberapa PC Pergunu di Jawa Tengah ini guna meningkatkan peran dan fungsi Pergunu sebagai organisasi profesi dan badan otonom NU. Sehingga Pergunu harus kreatif dan produktif dalam memberikan layanan kepada anggotanya. Diungkap oleh HM Faojin selaku Ketua PW Pergunu Jateng bahwa :”Banyak sekali potensi dan peluang program yang bisa dikembangkan oleh Pergunu di daerah” diantaranya adalah Literasi Digital Mengaji Kyai Sepuh”.
Apalagi potensi Kyai Sepuh yang ilmunya sudah mendunia ini, Pergunu daerah belum memanfaatkan potensi yang sangat berharga untuk bangsa dan negara, juga untuk anggota Pergunu baik sebagai guru-ustadz maupun dosen. Sehingga potensi Kyai Nahdliyin tersebut kemanfaatannya masih di lingkup lingkungannya yang terbatas. Walau ada beberapa potensi Ulama NU terpublish secara digital pada media sosial, namun masih nampak tidak dalam koordinasi Pergunu atau NU, tekannya. Dua pesan khusus Gus Baha kepada Pergunu, pertama: “Pergunu sebagai warga NU agar tidak bersikap elitis baik di rumah, di tempat bekerja dan dimanapun berada. Hal ini sesuai dengan karakteristik NU yang merakyat sehingga para pengurusnya juga merakyat. Kedua Pergunu sebagai organisasi yang mengelola SDM NU agar tetap fokus mendidik generasi dengan mengedepankan layanan secara tulus dalam memberi manfaat riil.” Hal ini menurut HM Faojin senada dengan dua gerakan Pergunu dalam mengembangkan SDM NU yakni gerakan intelektual dan gerakan peradaban. Silaturrahim tersebut diikuti oleh PW Pergunu (H. Prio dan Nasikhin) dari PC Pergunu (Yai Afif, Sumardi dan Wakil Ketua) dan Ka PAC Kragan yang juga Sekretaris Gus Baha. Harapannya semoga ke depan para Kyai yang memiliki pesantren, majelis taklim, pengajian rutin, khalaqah dll bisa terpublish secara masif dan terkomunikasikan secara digital melalui media sosial dalam program pergunu daerah, baik tingkat cabang, PAC, PR maupun komisariat di lembaga pendidikan (sekolah-madrasah-pesantren-madin/TPQ), smoga.