Selamat Harlah Pergunu_ku
Pada tahun 1952 lahirlah Banom Nu yang bernama Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama`) yang menghimpun dan menaungi para guru, ustadz dan bahkan dosen. Pergunu dibentuk dari lembaga pendidikan ma`arif NU pada tahun 1952. Konferensi organisasi guru NU. Selanjutnya, Ma`arif NU Surabaya yang diberi mandat untuk membentuknya berhasil mendirikan PC Pergunu Surabaya pada 1 Mei 1958.
Setelah proses yang sangat panjang, Pimpinan Pusat guru NU dibentuk pada 14 Februari 1959 dengan ketua umum Bashori Alwi. Pada tahun 1968, Pergunu di jawa timur berhasil memperjuangkan 20.000 anggotanya menjadi guru negeri di Departemen Agama. Namun, organisasi ini pasti setelah pemerintah orde baru menyatukan berbagai organisasi profesi guru menjadi persatuan guru republik indonesia.
Setelah proses melalui yang sangat panjang. Akhirnya kongres I Pergunu di pondok pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, pada tanggal 23-24 juli 2011., memilih KH Asep Saifuddin Chalim sebagai ketua umum PP Pergunu periode 2011-2016. Pada kongres berikutnya, KH Asep Saifuddin Chalim kembali menjadi ketua umum PP Pergunu dengan periode kepemimpinan 2016-2021.
Pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2021
“Tak disangka bahwasanya, Pergunu kita sudah berusia 69 tahun. Dengan usia yang sudah dikatakan sudah tidak begitu muda lagi. Namun, semangat dalam berkhidmat menjadi guru, ustadz, atau bahkan dosen Nahdlatul Ulama`yang beliau semua sebagai pencetak menciptakan Nahdlatul Ulama`, pencetak para menciptakan unggul yang dapat menjaga syari`at agama dan juga Ajaran Ahlussunah Wal Jama`ah tidak pernah putus asa dan diharapkan menjadi uswah (contoh) untuk pelajar Nahdlatul Ulama` yang hakikatnya akan menggantikan atau menjadi penerus menciptakan Pergunu yang Cinta kepada NU, yang selalu ikhlas dalam berkhidmat kepada NU serta dapat menjadi generasi yang diharapkan bisa menyinari dunia dengan keilmuan, keilmuan dalam segi kegamaan ” .
“Pendidikan dan guru adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Pendidikan meniscayakan adanya guru, demikian pula guru merupakan bagian elemen penting dari sistem dan praktik pendidikan. Peran penting guru selama ini karena ia menjadi sumber belajar utama dalam pembelajaran oleh siswa siswinya. Guru menjadi tempat bertanya, berdiskusi, mendampingi belajar, dan mendidik karakter siswa melalui nasehat dan keteladanan beliau para guru ”.? Ujar beliau Bapak KH.Mohamad Faojin, M.Ag., M.Pd. Ketua Pergunu Wilayah Jawa Tengah.
“Dan juga diharapkan untuk menciptakan penerus guru, ustadz, ataupun dosen Nahdlatul Ulama`, khususnya para mahasiswa bisa berpatisipasi dan berkomitmen dalam mengembangkan potensi dan juga mengembangkan pengetahuan serta mengajar kepada seluruh teman-teman seperjuangan yang senantiasa berjuang untuk Nahdlatul Ulama` dan juga Agama. Memberikan / berbagi pengetahuan melalui kajian, dalam bentuk artikel atau bisa dalam bentuk video. Itu semua semata-mata hanya untuk mencari ridhlo Allah Swt ”. Imbuhnya (kang Faza)
Dan yang terakhir dari KAMI selaku perwakilan mahasiswa IKHAC Jawa Tengah dengan setulus hati ucapan:
“Selamat hari lahir Pergunu_ku yang Ke-69 Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa” Semoga Allah SWT selalu melindungi njenengan sedoyo, senantiasa di beri berhasil dalam semua urusan njenengan. Dan Pergunu selalu Jaya, Maju, dan Berkah untuk semuanya. Amin …….
ketua kajian mahasiswa IKHAC Jawa Tengah tersebut.
#BanggajadiPERGUNU
#PERGUNUmencerdaskanbangsa.
Penulis : Muhammad Chabib Fazal Jinan
Mahasiswa IKHAC Jawa Tengah