Kongres III Pergunu Guru Aswaja Membangun Peradaban Dunia
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelar Kongres III dan Sekaligus Pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pergunu 2022/2027.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari pada Kamis-Sabtu (26-28/05) ini berpusat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Kampus Institut Pesantren Kyai Haji Abdul Chalim, Desa Bendunganjati , Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tema yang di usung yakni ‘Kongres III Pergunu Guru Aswaja Membangun Peradaban Dunia’.
Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim MA, Ketua umum PP Pergunu dalam sambutannya menjelaskan, tema yang diusung merupakan jargon seluruh elemen guru NU yang harus diangkat dan harus ditanamkan oleh seluruh guru agar dalam mendidik para peserta didiknya agar dengan baik dan sempurna dalam menciptakan sarana prasarana Pendidikan di Indonesia.
“Tiga periode sudah Pergunu terbentuk, yang dimana telah menghasilkan system pelayanan Pendidikan di Indonesia , baik infrakstruktur maupun sarana prasana yang dibutuhkan. Mulai pembangunan madrasah pondok pesantren beasiswa untuk perguruan tinggi dan lain sebagainya,” ucapnya.
Dalam Kongres III Pergunu tersebut dihadiri oleh 1000 lebih peserta dari 34 provinsi di Indonesia baik ketua sekretaris ataupun yang mewakilinya. Selain itu juga ada bazar, pengajian umum, gebyar sholawat hingga bedah buku yang dimana dihadiri oleh gubernur jawa timur.
Di hari pemilihan ketua umum PP Pergunu akhirnya Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim MA, kembali terpilih menjadi ketua umum PP Pergunu 2022/2027
Kiai Asep berharap, kedepan Pergunu akan segera membentuk PAC dan Ranting yang belum terbentuk di seluruh penjuru Indonesia dan juga setiap tahunnya akan menciptakan 500 doktor guna untuk memperbanyak SDM yang berkualitas dalam sector Pendidikan supaya Indonesia dapat menjadi negara yang Makmur dan berpendidikan sempurna.
“Kader Guru Nahdatul ulama Pergunu adalah salah satu organisasi badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama. Dimana Pergunu tersebut merupakan salah satu organisasi terbesar dalam dunia pendidikan saat ini. Kemudian tidak hanya itu, guru NU itu ditopang sebagai landasan perjuang bangsa para pahlawan Indonesia yang bisa mengharapkan dan mengupayakan terwujudnya Indonesia yang berkualitas maju Adil makmur objeknya masyarakat dari sisi pendidikan”, kata ketua umum pergunu Kiai Asep Saefudin Chalim MA.
Sementara itu, Wakil Mentri Agama Republik Indonesia (WAMENAG RI) Dr.KH. Zainut Tauhid Sa’adi. MSi menghadiri penutupan kongres pergunu ke-3 tingkat Nasional se-Indonesia serta memberikan deklarasi kepada seluruh Guru Nahdatul ulama.
Menurut Wamenag, mengatakan bahwa, Kementerian Agama RI berharap pelaksanaan Kongres ke III Pergunu dapat menjawab dan merespon secara jernih semua permasalahan dan tantangan dunia pendidikan. Kongres juga diharapkan mampu merumuskan relasi yang tepat antara tuntutan Era Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0 dengan kepentingan nasional, agama dan bangsa.
Sebagai landasan terobosan terhadap perjuangan bangsa Indonesia,wamenag sangat menjunjung tinggi dan menghormati para guru Nahdatul ulama sebagai manusia yang unggul yang dimandatkan untuk membangun dan mengembangkan potensi anak didik bangsa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, kompetitif, berbudaya serta mencintai tanah air Indonesia,”ujar Wamenag dalam sambutan Sabtu (28/05/22) .
Pemaparan sambutan Mentri Agama RI itu sangat menjadi motivasi kepada kalangan Guru NU dan menjadi terobosan penting bagi para guru sebagai penggerak bangsa yang bisa mengupayakan, mencerdaskan kehidupan anak bangsa Indonesia dan juga sebagai simbol Ahlussunnah Waljama’ah yang mampu membangun peradaban dunia, sambung Wamenag.
Wakil Bupati Mojokerto Gus Barra lulusan Al Azhar, Kairo, Mesir ini juga mengungkapkan adanya program kongres Pergunu ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk semakin mengembangkan diri . Termasuk membuat semakin termotivasi berkhidmat di Nahdlatul Ulama dimana pendidikan yang diburu menyampaikan materi-materi keilmuan saja tetapi guru juga bisa menjadi guru tidak hanya untuk pemahaman materi tetapi juga untuk mendidik dan mengangkat dan mengarahkan anak didiknya menjadikan jadi cakap secara keilmuan, Kata Gus Barra sebagai Wabup Mojokerto.
Terkahir, pengurus Katib Syuriah PBNU juga hadir dalam penutupak kongres , KH Hasan Nuri Hidayatullah, sosok generasi milenial Ulama yang cerdas keilmuan yang luas, Salah satu sebagai Pamungkas penutupan acara kongres Pergunu ke-3 tingkat Nasional beberapa hal dalam sambutannya, menceritakan tentang kisah kehidupan Nabi Ibrahim as sosok seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan hati yang selalu memanfaatkan Kepada sesama.
Harapannya, semoga menjadi pelopor untuk menciptakan Guru guru yang bisa meneladani oleh Nabi Ibrahim as. Serta mengajarkan kebaikan yang disyariatkan oleh referensi ilmu Al-Quran. Pungkasnya
Penulis: Muhammad Chabib Fazal Jinan