Hati Sebagai Dasar Pendididikan Karakter Diri
Oleh : Muhammad Chabib Fazal Jinan
(Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto)
Pendidikan adalah sesuatu hal yang hakikatnya harus pernah dirasakan oleh setiap insan, insan sebagai para penghuni bumi ini tentunya harus terus mencari tujuan hidupnya,menjaga bumi ini dari kebodohan,kesesatan,dan tentunya dari suatu hal yang dilarang oleh syariat islam. Adapaun arti dari pendidikan karakter dalam islam adalah usaha yang dilakukan oleh manusia sebagai pendidik kepada manusia lainnya sebagai peserta didik untuk membentuk kepribadian,mengasah kemampuan,menjaga norma,etika,moral,dan yang pasti sebagai para penerus generasi ulama` islam terdahulu dalam menjaga syariat islam.
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik,dan diberiawalan men, yaitu mendidik, yang merupakan kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda yang artinya proses perubahan sikap dan tingkahlaku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan.Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha pengembangan manusia dalam segala aspek apapun.
Adapun pendidikan islam adalah pendidikan yang memiliki misi membentuk pribadi manusia seutuhnya dengan pengembangan baik jasmaniyah ataupun rohaniyah manusia, menumbuhkan hubungan harmonis antara hamba kepada sang pencipta yaitu Allah Swt, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan alam.
Di dalam islam ada namanya jasmaniyah dan rohaniyah pada dasarnya semua mengajak kepada jalan yang benar kepada sang pencipta, tetapi pada akhir-akhir ini khususnya di indonesia banyak yang salah dalam mengambil jalan menuju sang pencipta, banyak yang terjerumus kedalam jurang kesesatan,kemaksiatan dan hal yang dilarang oleh agama. Perlu kita ketahui banyak yang melakukan hal-hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan, kurangnya perhatian dari lingkungan sekitar, dan yang paling penting belum timbulnya dari diri manusia itu sendiri untuk merubah itu semua, mereka masih labil tentang keimanan tentang diri mereka sendiri akibatnya banyak yang salah dalam melangkah untuk menempuh jalan selanjutnya. Terutama tentang keteguhan hati manusia dalam beribadah yang hakikatnya sebagai seorang hamba yang beribadah hanya kepada tuhannya. Menurut beberapa ulama` hati lah yang sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan diri manusia untuk menjadikan suatu insan yang mulia, banyak faktor yang membuat hati menjadi rusak atau bahkan mati, maksudnya ketika manusia melakukan sesuatu terasa kurang tenang,kurang nikmat dan lain sebagainya, bahkan dalam sabda nabi muhammad Saw bahwasannya sikap/karakter manusia itu tergantung pada hatinya, jika baik pati hatinya juga baik,dan sebaliknya,jika manusia itu buruk perilaku/karakternya maka hatinya harus segera diperbaiki dari sesuatu yang buruk.
“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”. (HR Muslim, no. 1599.)
Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)
Rasulullah Saw. Bersabda, “sesungguhnya di dalam tubuh anak adam terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah tubuh itu seluruhnya, dan anggota-anggota tubuh yang lain akan membuatnya baik. Ia adalah hati”.
Dengan hadis ini menjadi jelas bahwa yang pokok adalah hati. Ia adalah pemimpin yang dipatuhi dalam di dunia tubuh dan lainnya adalah rakyat.Rasulullah Saw.bersabda :”hati itu ada empat 4 yaitu :Hati yang bersih didalamnya ada pelita yang bersinar itulah hati orang mukmin hati yang hitam dan terbalik itulah hati orang kafir hati yang tertutup dan tutupnya terika itulah hati orang munafik.
keimanannya ibarat sayuran yang menjadi panjang enan disiram air yang banyak ,dan perumpamaan kemunafikannya adalah seperti luka bernanah yang dipenuhi nanah. Mana saja dari keduannya yang lebih dominan,maka ialah yang lebih dominan.”
Pasti semua orang memiliki hati, baik hati tersebut sedang dalam kondisi baik ataupun bisa saja hati seseorang sedang mempunyai banyak masalah yang sedang dihadapinya. pasti semua akan pernah mengalami yang namanya gundah,sedih,atau bahkan selalu mengeluh kepada dirinya sendiri yang itu semua tidak pernah lepas dari yang namanya penyakit hati. Hatipun terkadang juga berubah-ubah, terkadang senang,sedih,bahagia,dan kemudian susah. Itulah kenyataan yang ada pada hati setiap manusia.Hati adalah bagian tubuh yang mempunyai peran penting dalam perilaku/karakter seorang manusia. Sebagaimana sabda Rasul: Untuk itulah, salah satu fungsi agama adalah menjaga hati agar tetap baik. Namun sering kali seseorang justru tidak mengerti bahwa tujuan penciptaan manusia adalah hidup dalam pedoman Al Quran dan As Sunnah sehingga muncullah penyakit hati menurut islam yang merusak aqidahnya. Berikut adalah beberapa penyebab penyakit hati dalam Islam.
1. Kurangnya keimanan
Hal pertama yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit hati adalah karena kurangnya keimanan dalam hati. Hati yang tidak memiliki keimanan lama kelamaan akan menjadi penyebab matinya hati. Lakukan cara meningkatkan iman dan taqwa agar terjauh dari berbagai penyakit hati.
2. Selalu mengeluh
Allah berfirman: “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan {harta} dia jadi kikir.” (Q. S. Al ma’arij :19-21)
Hukum mengeluh dalam islam adalah dilarang. Manusia yang suka mengeluh akan menyebabkan terkena penyakit hati, seperti malas, juga iri dengki dalam islam.
3. Kurang bersyukur
Rasa kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT akan menyebabkan penyakit hati. Dengan mengikuti cara bersyukur menurut islam, hati akan terhindar dari berbagai penyakit hati.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada_Nya.” (Q. S. Al-Baqarah: 172)
4. Selalu berbuat maksiat
Perbuatan maksiat akan membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk menerima nasehat baik. Orang yang suka berbuat maksiat akan menjadi egois, berhati kotor, dan gampang emosi. Padahal Allah telah berfirman:
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنّ َ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: “Dan aku tidak {menyatakan} diriku bebas {dari kesalahan}, karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali {nafsu} yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyanyang.” (Q. S. Yusuf: 53)
5. Berbuat syirik
Syirik dalam islam merupakan salah satu dosa besar dalam islam. Syirik menyebabkan pelakunya akan memiliki aqidah yang cacat selama ia melakukan syirik. Allah berfirman :
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَٱلْأَنْعَٰمِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
Artinya: “atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami?. Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (Q. S. Al Furqan : 44)
6. Lalai berdzikir
Salah satu keutamaan dzikir adalah mampu menjauhkan hati dari berbagai penyakit hati. Bagi mereka yang lalai berdzikir, maka hatinya pun akan dipenuhi dengan penyakit hati, seperti sombong dalam islam dan pamer dalam islam.
وَٱقْتَرَبَ ٱلْوَعْدُ ٱلْحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَٰخِصَةٌ أَبْصَٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Artinya: “Dan {apabila} janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Alangkah celakanya kami! kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim”.(Q. S. Al Anbiya: 97)
7. Terlalu mengejar dunia
Seseorang yang selalu mengejar dunia dan mengabaikan bahkan berpaling dari Islam akan terkena berbagai penyakit hati. Allah berfirman: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, ‘Ya Robbku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu dapat melihat?’ Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu mengabaikannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.” (QS. Toha: 124-126)
8. Bangga dengan amal
Merasa amal jariyah yang dilakukan sudah banyak sehingga menyebabkan timbulnya penyakit sifat sombong dalam islam. Ia merasa aman padahal tidak sama sekali. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga.” Mereka bertanya, “tidak pula engkau ya Rasulallah?” Beliau menjawab, “Tidak pula saya. Hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah).”
(HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik al-Bukhari).
Allah berfirman: “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .”
[Q. S. Al Mu’min: 76]
9. Meninggalkan sholat
Kewajiban seorang Muslim adalah mengerjakan shalat fardhu dan puasa ramadhan. Seseorang yang sering meninggalkan shalat fardhu atau shalat wajib dan puasa akan menjadi resah dan gelisah dalam menjalani hidup karena sholat dan puasa adalah salah satu cara mendapat jiwa tenang.
مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45)
10. Tidak bersedekah
Keutamaan sedekah dan hikmah sedekah menurut islam adalah menjaga Harta dan hati tetap bersih. Sedekah dalam islam sangat dianjurkan karena orang yang tidak bersedekah akan memiliki sifat pelit dan kikir. Rasulullah bersabda: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali Imron 180)
Maka berhati- hatilah agar terhindar dari penyakit hati karena penyakit hati dapat menyebabkan kekafiran. Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” ( Q. S. At Taubah: 125)
Untuk itu maka setiap orang pasti akan melakukan banyak hal agar hati mereka selalu dalam kondisi tenang,selalu bahagia,dan selalu tanpa masalah ataupun beban. Inilah solusi yang mudah untuk menciptakan ketentraman yang haqiqi :
Bergaulah dengan orang yang shalih. Maksudnya dengan cara menghadiri majelis-majelis dan cerita orang-orang shalih,juga didalamnya termasuk diam dan selalu menjauhi orang-orang yang tenggelam dalam kebatilan
Membaca Al-Qur`an, disertai menafsirkan maknanya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Mengosongkan perut, dengan cara mengambil sedikit saja dari apa yang halal, karena sesungguhnya makan yang halal merupakan pokok segalannya, sehingga akan menyinari hati, maka cermin mata hati akan menjadi jernih dan bersih dari karat yang menyebabkan hati menjadi keras. Dalam sebuah hadis juga dikatakan : “ Ada tiga hal yang menyebabkan kerasnya hati, yaitu banyak makan,banyak tidur,dan suka bersantai-santai.”
Shalat malam. Maksudnya shalat yang dilaksanakan setelah bangun tidur di malam hari
Bersembah sujud di waktu menjelang shubuh, karena dalam waktu ini banyak sekali manfa`at yang sangat besar bagi siapa saja yang melakukannya. Diantaranya : akan mendapatkan ketenangan yang luar biasa di dalam hati seseorang dan disinilah waktu diturunkan rahmat dari Allah SWT. Allah Swt.berfirman, “sesungguhnya orang orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa rasa waswas dari setan,mereka ingat kepada Allah,maka ketika itu juga mereka melihat-lihat kesalahannya.” {QS Al-A’raf [7]:210}
Maka dari itu,korelasi antara perkembangan pendidikan karakter diri dengan bersih atau kotornya hati yaitu dengan membersihkan hati,mensterilkan dari dosa maka kita akan merasakan ketenangan yang sangat damai dan pastinya akan muncul akhlak-akhlak terpuji secara otomatis didalam tubuh manusia yang hatinya bersih dikarenakan hati adalah rajanya akhlak seseorang, jika hatinya bersih,jarang melakukan maksiat dan sering beristighfar maka orang tersebut baik, adapun jika hati kotor,sering melakukan dosa dan jarang beristighfar maka secara otomatis jiwa seseorang akan buruk sesuai karakteristik hatinya. Mari bersama jaga hati kita dari sesuatu yang jelas diharamkan oleh Allah SWT dan kita harus senantiasa selalu mengingat Allah SWT. Karena dengan rahmat_Nya lah kita akan mendapatkan kebahagiaan, ketentraman dan kemuliaan yang haqiqi baik di dunia dan di akhirat.
Semoga Bermanfa`at. Wallahu A`lam
Penulis mempersembahkan karya ini khususnya untuk keluarga tercinta,karena perantara beliau penulis senantiasa bersyukur,semangat dalam memberikan kebaikan kepada lainnya,dan berkat do`a beliau yang tak pernah berhenti diberikan kepada penulis. Terima kasih
“Teruntuk keluarga yang telah mengajariku dan membesarkanku”