Bagaimana Menggerakkan Literasi di Sekolah?
Judul: Manual Pendukung Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Penulis: Kisyani Mulyono dan kawan-kawan.
Penerbit: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Tahun terbit: 2016
Halaman: 66 halaman
Bisakah literasi dimasukkan sebagai bagian integral dari kurikulum resmi? Bagaimana memilih bacaan yang baik dan tepat? Bagaimana pula menilai capaian literasi siswa?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap mengemuka di sekolah. Termasuk oleh guru pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam upaya memudahkan guru melaksanakan gerakan literasi yang dicanangkan oleh Anies Baswedan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama menerbitkan manual pelaksanaan gerakan literasi sekolah untuk jenjang SMP. Manual ini ditulis oleh Kisyani Mulyono dan kawan-kawan dan terbit pada tahun 2016.
Sebagai buku panduan, manual ini lebih fokus memberikan langkah-langkah praktis menggerakkan literasi untuk siswa SMP. Ada sepuluh langkah yang disarankan. Mulai dari membentuk tim literasi di sekolah hingga tips-tips memilih dan cara membaca karya-karya fiksi. Pada manual ini, walau ditulis sebagai panduan gerakan literasi untuk jenjang SMP, namun juga menyarankan agar literasi tak berhenti di sekolah. Keluarga juga diarahkan menjadi lingkungan yang menyuburkan dan membiasakan membaca.
Manual setebal 66 halaman ini memang lebih ditulis untuk guru. Oleh karena itu pada tiap langkah-langkah upaya menggerakkan literasi diuraikan beberapa rujukan ilmiah yang menguatkan urgensi literasi dan langkah-langkah yang disarankan. Selain itu sebagai panduan, buku ini juga menyajikan contoh-contoh praktis pelaksanaan program literasi. Pada upaya membiasakan membaca di rumah misalnya, terdapat contoh survei hasil bacaan. Hal yang sama juga terdapat pada beberapa langkah-langkah lain. Buku ini dapat diunduh di sini.