Guru Aswaja Membangun Peradaban Dunia

Mojokerto, pergunujateng.org- Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Melaksanakan Haflah Harlah NU 99: Lailatul Ijtima’ Kubro & Pra Kongres, Lauching Warta Pergunu TV Persatuan Guru Nahdlatul Ulama “Guru Aswaja Membangun Peradaban Dunia”, (16/02).

Kegiatan ini diikuti oleh PW Pergunu se-Indonesia PC Pergunu se-Indonesia Kader dan Anggota Pergunu se-Indonesia.

“Kegiatan ini adalah peluang bagi kita untuk meningkatkan kualitas guru NU dan ini momen luar biasa yang dilaksanakan dan diikuti oleh dua ribu anggota pergunu di dunia” tutur Ketua Umum PP Pergunu Prof Dr KH Asep Saefuddin Chalim.

KH Asep Menambahkan bahwa Kita (Pergunu) harus Melaksanakan Lailatul Ijtima untuk Umat Islam untuk Kemaslahatan Jam’iyah Nahdatul Ulama.

Setelah sambutan dari KH. Asep dilanjut oleh Wakil Gubernur Dr Emil Elestianto Dardak memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya pelaksanaan ini, masa depan negara ini tergantung peran guru dan anak , khususnya yang berpengaruh yaitu pendidikan pesantren.

“Guru Nahdlatul Ulama adalah penentu karakter kepada siswa yang berlandaskan Ahlusunah waljamaah, ajaran NU harus diperhatikan dalam ajaran-ajaran Islam. Penilaian pengimplementasian ajaran pelajaran NU menjadi keabsahan dan validitas pengajaran yang baik. Sukses selalu warta pergunu dan guru nahdlatul ulama untuk peradaban manusia untuk dunia.

Setelah itu dilanjut oleh Penasehat PP Pergunu KH As’ad Said Ali dalam sambutannya,kaum intelektual yang bisa merubah lingkungannya lebih baik lagi dan merubah berbagai sektor.Tanggung jawab guru harus berubah lebih baik untuk kedepannya,kita mengikuti jaman peradaban dunia,jika tidak ada agama islam tidak akan maju keilmuan hingga saat ini.

“Tantangan kedepannya peran Guru Nahdlatul Ulama harus bisa menguasai zaman berbasis digitalisasi, dan semua itu peran penting untuk pengembangan siswa, dalam perspektif warga nahdiyin. Peran guru sangat bervariasi dalam peran mengajar kepada masyarakat, mengenang para sesepuh terdahulu yang sudah meninggal dunia dengan mengirimkan surat Al-fatihah sehingga kemanfaatan kebarokahan akan didapat, mempertahankan nilai luhur yang mulya dalam perspektif pedoman kitab kuning pembelajaran yang berintelektual yang mampu membawa paradigma jadi guru NU memperbaharui yang baik”,tambahnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama dan makan malam.

Penulis : Muhammad Chabib Fazal Jinan
Mahasiswa IKHAC Jawa Timur

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *