MWC NU Kec Gunungwungkal Mendorong Guru-guru NU Menjadi Benteng Aswaja An Nahdliyyah Lewat Pergunu
Gunungwungkal – PC PERGUNU PATI – Pergunu harus menjadi rumah besar bagi guru-guru NU dan anggota Pergunu harus menunjukkan militansinya dalam menjalankan roda organisasi, terutama dalam menanamkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyyah kepada peserta didik.
Hal tersebut disampaikan Ketua MWC NU Kecamatan Gunungwungkal yang diwakili oleh K. Roihan, S. Pd. I. pada kegiatan pembentukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kecamatan Gunungwungkal yang difasilitasi oleh MWC NU Kecamatan Gunungwungkal di Aula Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Desa Kedungbamban Kec Gunungwungkal, Rabu siang (24/3/2021).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh jajaran Pengurus MWC baik Syuriyah ataupun Tanfidziyah, LP Ma’arif, perwakilan guru RA, MI, MTs dan MA serta TPQ, Madin dan Pondok Pesantren serta dihadiri oleh perwakilan PC Pergunu Pati tersebut, lebih lanjut beliau menegaskan bahwa pentingnya pendidikan Aswaja An Nahdliyah di lembaga pendidikan merupakan masalah yang harus segera disikapi di era digital, era menjamurnya media sosial seperti ini khususnya di wilayah Kecamatan Gunungwungkal.
“PR besar yang selama ini belum bisa terselesaikan adalah tentang masalah penguatan nilai-nilai Aswaja An Nahdliyyah di sekolah-sekolah, khususnya sekolah yang berafiliasi NU, karena kita masih kalah dengan organisasi yang lain, yang mampu menanamkan faham-fahamnya kepada peserta didik, sehingga setelah mereka keluar dari sekolah tersebut, akan muncul militansi faham-nya, sementara di lembaga-lembaga kita belum secara optimal dalam hal itu”, tutur K. Roihan.
Oleh karenanya, ia menegaskan kehadiran Pergunu di Kecamatan Gunungwungkal ini nanti betul-betul harus menjadi benteng Aswaja di lembaga pendidikan bersama-sama dengan banom NU yang lain, termasuk dari LP Maarif.
Sementara Agus Sukari, SH, MH dari PC Pergunu Kabupaten Pati yang hadir menyampaikan pesan bahwa guru-guru yang sudah NU, ia tidak boleh berhenti berjuang. Ia harus mengajak siswa-siswinya untuk mengabdi di NU dan bersama-sama membesarkan organisasi yang didirikan para kiai dan ulama itu.
Agus Sukari menegaskan, guru-guru yang berada di Pergunu nanti harus berkomitmen dengan garis perjuangannya. Yakni memperkuat ajaran-ajaran Aswaja an-Nahdliyah serta menyebarluaskannya.
“Yang jelas, mari kita bertekad bersama menyebarkan Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di lingkungan pendidikan masing-masing, baik lembaga formal ataupun non formal yang menjadi cakupan dari Pergunu. Mudah-mudahan ke depan di Kecamatan Gunungwungkal ini bisa merambah ke jenjang pendidikan umum,” jelasnya.
Setelah terpilih menjadi Ketua PAC Pergunu Gunungwungkal, Ustadz Ali Arifin, S. Pd. I., mengatakan bahwa momentum pembentukan Pergunu dan terpilihnya ia menjadi ketua, harus menjadi tonggak awal untuk kebersamaan membesarkan dan merawat Pergunu sebagai salah satu banom NU yang mewadahi warga NU yang menjadi pendidik baik di lembaga formal ataupun non formal. Yang salah satu visi misinya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru sebagai seorang pendidik.
“Meskipun dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, keberadaan seorang guru sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Artinya, proses menuju peningkatan sumber daya manusia itu harus berbanding lurus dengan peningkatan sumber daya seorang gurunya juga,” kata Ali Arifin.
Dimana diantara peningkatan kualitas SDM itu, lanjutnya, paling tidak seorang guru harus bisa memberikan contoh yang baik kepada murid-muridnya, menjadi uswatun hasanah, teladan yang baik.
“Struktur kepengurusan yang kurang secepatnya akan kami lengkapi, selanjutnya proses mengajukan permohonan SK dan mengajukan pelantikan. Kami akan terus berkoordinasi dengan jajaran MWC serta ke atas kepada PC Pergunu, agar perjalanan Pergunu nanti benar-benar membawa keberkahan kepada para anggota dan kepada ummat, Amiin…”, pungkasnya.
(ADMIN PC PERGUNU PATI)