AMALAN PENDEKATAN MENUJU JALAN JANNAH
KARYA MAHASISWA JAWA TENGAH
IKHAC (Institut Pesantren Kyai Haji Abdul Chalim Mojokerto Jawa Timur)
OLEH: NANDA FATMA CHAMIDA
M. CHABIB FAZAL JINAN
Setelah jama`ah shubuh / ba`da shubuh santri Kyai Asep melakukan kajian rutin yang pada saat itu diisi langsung oleh beliau Gus Ilyas. Para mahasiswa sangat berantusias mengikuti pengajian tersebut.
Pada pagi itu kitab yang dikaji yaitu kitab Ushfuriyyah (burung emprit) kitab yang sangat cocok untuk kajian khususnya bagi kalangan santri. Pada saat itu beliau membahas tentang amalan yang dapat mendekatkan kepada syurga dan dapat menjauhkan diri dari neraka. Diriwayatkan dari Abu Dzarrin Al Ghifari bahwa ia bertaya kepada Rasulullah Saw, tentang sebuah amalan yang dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka. Nabi pun bersabda : “Jikalau engkau melakukan amal keburukan maka iringilah amal keburukan itu dengan kebaikan”. Kemudian Abu Dzarrin Al Ghifari kembali bertanya kepada Rasulullah Saw : “Apakah setengah dari kebaikan itu ya Rasulullah? Kemudian Nabi bersabda : “Dengan ucapan LAILAHAILLALLAH (kalimat tauhid)”. Adapun kalimat tersebut adalah kebaikan yang paling baik.
Sebagai manusia yang tidak luput dari keburukan hawa nafsu. Maka, kita harus mampu menanamkan nilai moral dan nilai nilai kebaikan yang harus kita bentuk dalam diri kita terleih dahulu setelah itu kita amalkan kepada sesama manusia lainnya. Termasuk dalam melakukan suatu tindakan, pasti kita bisa menyaring dan bisa membedakan mana itu yang baik dan kemudian kita lakukan dan kita amalkan dengan mana itu yang jelek dan kemudian kita hindari dan kita mengingatkan dengan yang lainnya
Tapi dalam keadaan nyata, manusia selalu dikalahkan dengan hawa nafsunya yang biasanya selalu mengarah kepada keburukan. Oleh karena itu, sebagai generasi harapan maka kita harus mempunyai ilmu dengan selalu giat dalam belajar dan selalu taat kepada kyai dan kepada para guru dan juga dengan ketakwaan kepada Allah Swt dengan selalu beribadah dan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Jadikanlah duniamu ini sebagai penjara menuju kenikmatan yang hakiki, yaitu Akhirat. Bahwa kesadaran dari diri sendiri adalah yang paling utama untuk bisa mendapatkan kebahagian itu semua. Baik kebahagiaan di dunia ataupun kebahagiaan di akhirat. Wallhu A`lam
Pacet, 27 Januari 2021