Pergunu Jawa Tengah Gairahkan Ngaji Kyai Sepuh, Kuatkan Nasab Ideologis
Semarang – Tradisi literasi ulama nahdliyin yang menjadi warisan budaya bangsa Indoensia salah satunya mengaji kyai sepuh. Dalam mengaji kyai sepuh banyak model yang biasa ditradisikan diantaranya membaca kitab, ngapsahi, tadarus, semaan, ngaji kuping, bandongan, dan lain sebagainya.
Tradisi ini kini mulai menghadapi tantangan dengan masuknya pengajian digital dengan berbagai kajian dan ragamnya. Sehingga para masyarakat dengan bebas memilih dan mengaksesnya. Mereka bisa mencari sendiri sesuai tema kebutuhan yang diharapkan; waktu mengajinya juga bisa disesuaikan dengan waktu dan kondisi mereka sendiri; begitu juga pendapat yang dikehendaki akan mudah dipilah pilih sesuai seleranya.
Budaya kebebasan mencari rujukan keilmuan inilah menurut Ketua PW Pergunu Jawa Tengah (HM Faojin) perlu dicarikan solusi sanad keilmuan, khususnya menyangkut pemahaman keagamaan agar sanad keilmuannya nyampe kepada Nabi Muhammad Saw. Alhamdulillah masih banyak sekali Kyai Sepuh NU di Jawa Tengah yang sanad keilmuwannya jelas dan masih menyelenggarakan pengajian, baik harian, tiap pekan, dua pekan 3 pekan, bulanan atau sependak dan lain-lain yang wajib digelorakan kembali khususnya para pengurus dan anggota Pergunu di Jawa Tengah agar implementasi keilmuan bisa tersemai dengan nilai-nilai tawasuth, tawazun, tasamuh, ta’adul dan al amru bil ma’ruf wa nahyu anil munkar dengan nilai-nilai mabadi’u khoirul ummah.
Sebagaimana isi Pengajian Ahad Pagi Mbah Haris panggilan KH. Haris Shodaqah. 20 September 2020, dimana dalam Tafsir Al Ibriz akhir QS Al Anfal ayat 75 dijelaskan bahwa yang dapat menyatukan diri kita karena dua hal yakni nasab biologis dan nasab ideologis. Nasab biologis disatukan karena keluarga keturunan sedangkan nasab ideologis menyatunya seseorang karena ideologi yang sama.
Sehingga pada kesempatan kali ini bagi Faojin menjadi pengingat untuk kita semua, “ideologi yang sudah tertanam dalam diri anggota dan pengurus Pergunu terus kita tersemai dengan baik dan kelola dengan maksimal agar membuahkan kemanfaatan untuk sesama dalam upaya membesarkan Pergunu,NU dan Indonesia”, harapnya.
Oleh karena itu mari keluarga besar Pergunu Jawa Tengah dan Indonesia satukan kekeluargaan kita dengan nasab ideologi yang kita yakin dapat menghantarkan kejayaan Indonesia dengan Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah dan janganlah kita semua (Pergunu) mudah dilemahkan oleh hal-hal yang mengurangi semangat dalam mempertahankan ideologi, tambahnya. (HMF)