Pergunu Gerakkan Para Ustadz Mushola, Hidupkan Tradisi Ulama Nusantara
Semarang – Pergunu sebagai wadah organisasi profesi pendidikan formal dan non formal, salah satu segmen garapannya adalah para ustadz-ustadzah baik di madrasah diniyah, Taman Pendidikan Al Quran, Mushola, Masjid maupun di pondok pesantren. Segmen ini sangat kental keterlibatannya dalam berbagai kegiatan keagamaan dan tradisi religius yang mampu mengawal budaya religius masyarakat nusantara.
Mushola merupakan wahana komunitas muslim terkecil dalam masyarakat yang sangat strategis dalam mengemban amanah penanaman nilai religius. Keluarga sangat terbantu dengan kehadiran mushola yang senantiasa membiasakan berbagai kegiatan keagamaan di dalamnya. Anak-anak akan ikut terkawal perilaku keagamaannya setiap harinya sehingga akan berpengaruh pada pribadi dirinya.
Nilai strategis inilah yang perlu dikembangkan oleh Pergunu dalam mengembangkan potensi para ustadz-ustadzah agar senantiasa mengawal peradaban Islami yang sudah lama digali dan dilestarikan oleh para ulama nusantara terdahulu. Tradisi keagamaan tersebut menurut Ketua PW Pergunu Jawa Tengah (HM Faojin) di sela-sela kegiatan Barzanjinan Mushola pada hari Ahad malam tanggal 19 September 2020 diantaranya tradisi pembacaan al Barzanji, Dibaiyyah, Burdah, Simtudduror, Yasinan, Tahlilan, Nariyahan. Begitu juga kegiatan berbagai doa momentum keagamaan baik awal dan akhir tahun hijriyah, Nisfu Syaban serta peringatan hari-hari besar Islam.
Belum lagi kegiatan ekspresi keagamaan baik rebana, qasidahan, sari tilawah maupun tilawatil Quran juga sangat bermakna dalam pembentukan karakter keagamaan masyarakat. Dengan peran para ustadz-ustadzah Pergunu akan ikut memberikan andil yang besar dalam mengembangkan karakter religius masyarakat. Hal inilah yang menurut Faojin sesuai dengan tujuan berdirinya Persatuan Guru Nahdlatul Ulama yakni membudayakan nilai-nilai religius dalam sistem pendidikan nasional.
Dari sini nilai strategis terus dibangun, dilestarikan dan dikembangkan agar budaya religius masyarakat muslim nahdliyin menjadi budaya religius masyarakat Indonesia yang dengan sendirinya akan membentuk peradaban masyarakat dan diikuti oleh masyarakat luas dan dunia. Pergunu hadir untuk kemaslahan sumber daya manusia yang tersemai dengan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah yang membawa manfaat kepada generasi guna membenahi karakter masyarakat bangsa.
Oleh karena itu PW Pergunu Jawa Tengah mengharap keseriusan para Pimpinan Cabang Pergunu se Jawa Tengah untuk terus bersama-sama mengawal terbentuknya Pimpinan Anak Cabang Pergunu, Pengurus Ranting dan Pengurus komisariat baik di sekolah/madrasah/RA/TK dan juga di pondok pesantren, madrasah diniyah, Taman Pendidikan Alquran, masjid dan mushola. Sehingga gerakan luhur mengembalikan budaya religius yang sudah ditunggu umat bisa terkawal dengan baik dan masif, smoga. (HMF)