HUKUM ONANI (MASTURBASI)

M. Umar Said (Ketua PC Pergunu Kendal)

Dalam kondisi Covid -19 dimana banyak suami yang tidak bisa ketemu dengan isteri ataupun sebaliknya karena diberlakukannya PSBB di sebagian daerah. Sehingga hal tersebut menyebabkan rasa kangen yang mendalam di kalangan suami atau isteri, karena tidak dapat berhubungan seksual sebagaimana biasa. Pertanyaannya adalah bagaimana hukum onani atau masturbasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, akan dijelaskan sebagai berikut :

Mencari kenikmatan dengan cara mengeluarkan sperma (إستمناء) lewat alat vital lelaki atau perempuan dengan tangan sendiri atau tangan orang lain agar memperoleh orgasme disebut masturbasi.
Hukum melakukan masturbasi dengan tangan sendiri atau tangan orang lain yang bukan istri, menurut jumhur ulama` adalah haram dan pelakunya harus dita`zir oleh imam, karena secara aqli, hal itu bertentangan dengan hikmah tasyri` yang terkait dengan sperma yaitu agar manusia memiliki keturunan (tanasul). Dan secara naqli, Nabi SAW, dalam banyak hadits yang diriwayatkan para ahli hadits, melarang masturbasi. Tetapi menurut madzhab Hanbali, masturbasi dengan tangan sendiri adalah boleh apabila untuk menghindari kekhawatiran melakukan perbuatan zina, dan tidak adanya biaya untuk menikah. Menurut Syekh Ali Jarjawi dalam Hikmatut-Tasyri` Wa Falsafatuhu, masturbasi berpengaruh buruk pada mata, kerusakan akal dan melemahnya tubuh manusia.
Sedangan masturbasi yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan menggunakan tangan pasangannya adalah boleh, karena hal itu termasuk istimta` (mencari kenikmatan antara pasangan suami istri).

Dasar Pengambilan Dalil : 

  ومنها الاستمناء بيد غير الحليلة سواء يد نفسه أو غيره . قال في النصائح : فهو قبيح مذموم ، وفيه آفات وبليات كثيرة ، وقد يبتلى به بعض النا فليتق الله ويحذره . وفي بعض الأحادي “لعن الله من نكح يده”، وعن عطاء بن أبي رباح “أن المستمني بيده يأتي في القيامة وهي حبلى”، ثم إن تحريمه بيد نفسه هو ما عليه الجمهور ، وأجازه الامام أحمد بشرط خوف الزنا وفقد مهر حرة وثمن أمة ، وفعله بيده لأنه فضلة في البدن كالفصد والحجامة يجوز إخراجها
للحاجة كما في تفسير الرازي
  إن الاستمناء باليد أو “جلدة عميرة” أو”ضرب أباظة” أو”العادة السرية” ضرره واقع على نفس الشخص الذي يتعاطاه ولا يتعداه لغيره . وهو الأساس الوحيد في تهلكة المتلبس به كما علمت . من أجل ذلك قرر الشارع الحكيم تعزيره بحسب ما يراه الامام شدة وضعفا . وإذا تمادى ولم يرتدع عوقب مرة ثانية وثالثة وهكذا. وبالطبع ضرره واقع عليه وعلى بصره واختلال عقله وضعف جسمه وهو لا يشعر بذلك .

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *