Tingkatkan Kesejahteraan Guru NU dengan Berwirausaha
Semarang – “Membangun Enterpreneurship Kebangsaan untuk Kemandirian” merupakan tema Seminar Kewirausahaan yang digelar PW Pergunu Jawa Tengah bekerjasama dengan KKIB FEB Undip, Sabtu (22/2).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium KKIB FEB Undip tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, Dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Ahyani, M.S.I. dalam sambutannya beliau mengapresiasi kegiatan seminar tersebut, karena tercatat bahwa jawa tengah angka kemiskinan masih tinggi.
“9 koma sekian persen angka kemiskinan di Jawa Tengah terbesar di Indonesia”.
Di depan para Guru-guru NU dan para mahasiswa beliau berpesan agar kegiatan tersebut tidak berhenti di dalam ruangan,
“jangan berhenti disini, harus ada semangat baru di luar ruangan (pasca seminar) untuk berwirausaha, dan Baznas K
anwil Kemenag siap memberikan modal untuk bangun ekonomi kerakyatan” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua PW Pergunu Jawa Tengah, H.M. Faojin, M.Ag menyampaikan cukup prihatin dengan keadaan para guru NU yang sebagian besar ekonomi menengah kebawah, oleh karenanya seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan Guru-guru NU khususnya di Jawa Tengah.
“Mari bersama-sama berwirausaha, jangan hanya kepingin saja” terang H.M.Faoijin, Pengawas SMP di Kota Semarang itu.
Selain itu, H.M. Faojin juga menyampaikan program unggulan PW Pergunu Jateng tahun 2020 ini, yaitu Moderasi beragama.
“Program Moderasi Beragama menjadi program unggulan pergunu jateng dan titik fokusnya adalah Solo Raya sebagai wajah Indonesia” tuturnya.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 250 Guru NU dan para Mahasiswa disambut hangat dekan FEB Undip, Dr. Suharnomo, SE., M.Si. disela-sela sambutanya beliau menyampaikan bahwa betapa susahnya berwirausaha.
“Berwirausaha memang tidak mudah, namun sebenarnya mudah” tegas Dr. Suharnomo.
Sebagai guru, lanjut Dr. Suharnomo, yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah mindset (cara berfikir), karena mengubah paradigma berwirausaha tidak mudah. Akan tetapi bagi guru NU jika tidak bisa entrepreneur ya intrapreneur.
“Menjadi kreatif dan inovatif hukumnya wajib bagi guru, tidak harus menjadi wirausaha atau pintar berwirausaha” imbuhnya.
Kegiatan seminar tersebut menghadirkan 3 wirausahawan sukses, Dr. Rifki Ismail, Inventor Tangan Bionik, Ketua PUI PT Teknologi Kesehatan CBIOM3S Undip, Abdul Khamid, CEO Indofishery, dan Owner Asindo, H. Fatah Rosihan Affandi, S.Fil., MM.