Ramadhan Adalah Bulan Pendidikan Kesabaran
Senin
12 April 2021
29 Sya’ban 1442
* Ramadhan Adalah Bulan Pendidikan Kesabaran *
عن أبي قتادة رضي اللَّه عنه قال ، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
((صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ))
Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Puasa bulan kesabaran dan puasa tiga hari di setiap bulan adalah puasa sepanjang tahun”. [Musnad Imam Ahmad (7567 ، 8965) dan Imam Muslim (1162), dan ini lafadz riwayat Imam Ahmad].
Pelajaran yang terdapat didalam hadist:
1- Adalah sebuah anugerah yang besar ketika seorang hamba menjumpai bulan Ramadhan yang diberkahi ini, karena ia akan memetik sekian banyak faedah yang besar jika ia benar-benar memanfaatkan bulan yang agung ini untuk dipilih kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
2- Diantara faedah yang besar itu adalah diraihnya KESABARAN, baik dalam melakukan ketaatan kepada Allah, menjauhi kemaksiatan maupun didalam menghadapi taqdir Allah yang terasa berat dirasa oleh seorang hamba.
3- Ketiga hal ini -yang mengumpulkan seluruh ajaran agama Islam ini- situasi bisa terlaksana kecuali dengan kesabaran.
4- Sesungguhnya kesabaran adalah asas yang terbesar bagi setiap akhlak yang indah dan bagi upaya menghindari akhlak yang hina. Dan sabar itu adalah menahan diri dari perkara yang tidak masuk oleh hawa nafsu dan menyelisihi seleranya, dalam rangka meraih ridho Allah dan pahalanya.
5- Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah madrasah yang agung dan bangunan (keimanan) yang tinggi, yang para hamba mengambil banyak ibroh dan pelajaran yang bermanfaat yang mendidik jiwa dan meluruskannya pada bulan Ramadhan ini dan di sisa umurnya. Dan salah satu pelajaran besar yang diambil oleh orang-orang yang berpuasa di bulan yang agung dan musim yang diberkahi ini adalah membiasakan diri dan membawanya kepada kesabaran, oleh karena itu, terdapat dalam beberapa Hadits, (bahwa) Nabi yang sangat penyayang –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mensifati bulan Ramadhan dengan “bulan kesabaran”.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az-Zumar: 10)
2- Perintah ini tidak dapat diterima, tidak dapat pula diamalkan kecuali hanya oleh orang yang sabar dalam menjalaninya, obyek sabar: sabar dalam ketaatan, sabar tidak maksiat, sabar didalam menghadapi taqdir Allah yang terasa berat dirasa oleh seorang hamba. Karena sebenarnya hal ini amat berat pengamalannya.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Sifat sifat yang baik itu tidak dianugerahkan, melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan, melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fussilat: 35)
Amaliyah di Bulan Ramadhan
Berkata Abah Guru Sekumpul, Guru Bangil (Guru Syarwani Abdan) pernah berkata ,, “Siapa saja yang membaca Surah AlFath (Innaa Fatahnaa) dari ayat pertama sampai habis sebanyak 3x di awal malam bulan Ramadhan (1 Ramadhan) insya Allah dipeliharakan Allah ta’ala dari bala musibah selama 1 Tahun di tahun itu dan Allah meluaskan rezkinya serta Allah memberikan ketenangan dalam hidup “
Beliau Abah Guru Zaini Sekumpul juga berkata, “Lamun nyawa nang’ae bulan puasa tu tuh kada marasa kahausan, imbah sahur ambil banyu putih sacangkir lalu baca surah aLKautsar 7x tiupkan kabanyu putih tadi lalu minum banyunya bagiakan lawan kulawarga atau lawan anak bini, fadhilatnya insya Allah kada marasa haus mulai sahur sampai handak babuka karna minum banyu tadi lawan sama minum talaga Kautsar kada marasa haus.
Unda dipadahi guru bangil nang kaitu jua guru bangil manggawe. “
(“Kalau kamu ingin pada bulan puasa tidak merasa kehausan, setelah sahur ambil secangkir air putih lalu baca surah al-Kautsar 7x, kemudian tiupkan ke air tsb. Minum air tsb dan bagikan kepada keluarga (anak, istri). Fadhilahnya insya Allah tidak merasa haus mulai sahur sampai berbuka karena minum air tsb sama dengan minum telaga Kautsar.
Saya diajari Guru Bangil, dan beliau pun mengamalkannya “)
Dalam kitab Imdad ditulis bahwa salah satu doa Abah Guru Sekumpul sehabis sholat witir adalah membaca LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIM, SUBHAANA RABBIS SAMAAWAATIS SAB’I WA RABBIL ‘ARSYIL’ AZHIIM
Fadhilahnya, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebuah hadits,
“Barangsiapa lapisan atas” LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIM, SUBHAANA RABBIS SAMAAWAATIS SAB’I WA RABBIL ‘ARSYIL’ AZHIIM WAL HAMDU LILLAHI ROBBIL ALAMIN “sebanyak tiga kali, ia seperti orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Maksudnya, barangsiapa kalimat tersebut pada malam yang diduganya Lailatul Qadar padahal malam itu bukan Lailatul Qadar dan ia melakukan amal solih pada malam itu maka nilai amalnya sama seperti bila dilakukan pada Lailatul Qadar,
لا إله إﻻ الله الحليم الكريم سبحان رب السموات السبع و رب العرش العظيم والحمد لله رب العالمين
LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIM, SUBHAANA RABBIS SAMAAWAATIS SAB’I WA RABBIL ‘ARSYIL’ AZHIIM WAL HAMDU LILLAHI ROBBIL ALAMIN.
Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, melainkan Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Tuhan tujuh lapis langit dan Tuhan Arsy yang agung.
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa sohbihi wa sallim.
Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat
Fazway