Shalatnya Orang Khosh
*NGAJI TASAWUF*
Shalatnya Orang Khosh
Diceritakan, “Dahulu ada orang sholih bertahun-tahun shalat berjamaah berada di shoff paling depan. Namun suatu ketika ia mendadak selalu shalat berjamaah berada di shoff paling belakang. Ketika ditanya, mengapa ia selalu di shoff paling belakang tidak lagi di shoff paling depan ? Ia menjawab, selama shalat berjamaah di shoff paling depan ia merasakan ada ketidaksempurnaan pada shalatnya, karena masih terbesit di dalam hatinya sifat riya’ (pamer) dan ujub (membanggakan diri).
Dan oleh karenanya, ia lebih merasa nyaman berada di shoff paling belakang. Dan ia pun meng-qodho shalatnya yang telah dilakukan bertahun-tahun”
(Dibaca kitab Sirojut Tholibin, juz 2, hal. 16).
I’TIBAR
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita di atas, ketika seseorang melaksanakan shalat baik shalat berjamaah maupun sendirian dimanapun tempat dan posisinya niatnya hendaklah “ikhlas” lillahi ta’ala. Sebab jika tidak ikhlas, shalatnya akan sia-sia. Artinya, dalam mengerjakan shalat bukan karena siapa pun. atau agar dilihat banyak orang, bukan pula karena pakaian yang dipakai ber-merk (branded), sehingga mengagumkan banyak orang. Jadi, apabila hal tersebut dihubungkan dengan kehidupan kita sehari-hari, Jangan-jangan selama ini kita yang merasa ingin selalu di depan, duduk di depan dan berpenampilan masih terbesit di dalam hatinya sifat riya’ dan ujub, dengan niat agar dilihat dan dipuji orang-orang di sekitarnya. Nauzubillah min dzalik. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya. Amin. (MU).