Siapakah orang pertama kali yang berani menghujat Rasulullah SAW ?
Beberapa fitnah telah terjadi sepanjang sejarah Islam, diantaranya ketika Rasulullah Saw masih hidup sudah ada orang yang berani menghujat Rasulullah Saw. Dan hal tersebut merupakan salah satu fitnah terbesar yang pernah terjadi. Siapakah dia ? Dia adalah seorang laki-laki berasal dari wilayah Huwaeshiroh At-Tamimi bernama Hurqush bin Zuhair As-Sa’dy seorang berideologi Khawarij. Menurut Syaikh Sayyid Abu Bakar Al-Adny bin Ali Al-Masyhur, bahwa Hurquz bin Zuhair adalah orang yang berani menghujat Rasulullah Saw di depan kaum muslimin dalam peristiwa pembagian ghonimah (harta rampasan perang).
Hurquz mengatakan kepada Rasulullah Saw, bahwa Rasulullah Saw telah berbuat tidak adil dalam pembagian harta ghonimah. Sebagaimana tersebut dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
“…قال رجل لرسول الله صلى الله عليه وسلم: إتق الله واعدل فإنك لم تعدل، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ويحك! ومن يعدل إذا لم أكن أعدل، فقال عمر رضي الله عنه: يارسول الله ائذن لي فيه أضرب عنقه…الحديث. (رواه البخاري).
“…Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah Saw, “Bertaqwalah kepada Allah, dan berbuat adil-lah, sesungguhnya engkau telah berbuat tidak adil”. Maka Nabi Saw bersabda, “Celakalah kamu! Siapa yang berbuat adil, jika bukan saya yang berbuat adil”. Maka Umar RA berkata, “Wahai Rasulullah Saw ! Ijinkan aku untuk membunuhnya …”. (HR. Bukhori).
Hurqush bin Zuhair As-Sa’dy adalah generasi awal kaum Khawarij, dimana khawarij tumbuh dan berkembang setelah terjadinya perang Shiffin antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. Setelah selesai perang Shiffin, mereka berkumpul di suatu desa bernama “Harura'” sebuah desa dekat Kuffah. Yang kemudian nama desa itu dinisbatkan kepada kaum khawarij dengan sebutan Haruriyah. Jumlah mereka sebanyak 8000 orang, dalam riwayat lain disebutkan berjumlah 16.000 orang.
Adapun ciri-ciri kaum khawarij sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat Bukhari yaitu bermata cekung, bagian pipi atas menonjol, keningnya bercap hitam, berjenggot lebat, kepalanya plontos, dan bercelana cingkrang.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat dijelaskan di sini bahwa generasi khawarij hingga kini masih eksis bahkan semakin berkembang, ciri-ciri karakternya antara lain rajin beribadah, rajin baca Qur’an, lebih militan dalam beragama. Namun dibalik kekhusu’an dalam beribadah, mereka suka protes dan menghujat pemerintah yang sah, suka berbuat onar, suka menebar fitnah dan kebencian. Semua itu mereka lakukan atas nama keadilan. Orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka, mereka sebut kafir, dan hukum selain berdasarkan Qur’an dan Hadits disebut Thohut. Hati-hati dengan mereka!
(Sumber : Diambil dari Kitab Al-Usus wa al-Muntholaqat fii Tahlili wa Tafshili Ghowamidhi Fiqh al-Tahawwulat…, Karya Syaikh Sayyid Abu Bakar Al-Adny bin Ali Al-Masyhur).