SERASEHAN GURU ASWAJA DAN PELANTIKAN PAC PERGUNU SE-KARANGANYAR

KARANGANYAR- Minggu, 31 Juli 2022,  Ketua Pimpinan Wilayah  (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Tengah, Dr. Nur Cholid, M. Ag., M. Pd, melantik pengurus Pimpinan Anak Cabang ( PAC) se- Kabupaten Karanganyar, bertempat di Gedung DPRD Karanganyar, terdapat 15 PAC Pergunu Karanganyar berhasil dilantik dengan hikmat.

Kegiatan yang berlangsung siang tersebut dihadiri oleh beberapa pihak, mulai dari anggota Pergunu Karanganyar, pengurus tingkat PAC, PC, PW,  PP, Banom NU Karangnyar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, dan beberapa stakeholder laiinya. Jumlah peserta yang hadir mencapai 185 peserta, dan ditambah 30 tamu undangan sehingga memenuhi dan menghijaukan Gedung DPRD Karanganyar.

Ketua PC Pergunu Karanganyar, Muhammad Marjuni, SH., M. Pd.I., mengatakan 15 PAC Pergunu yang dilantik diantaranya adalah Jenawi, Ngargoyoso, Karangpandan, Kerjo, Mojogedang, Karanganyar, Jaten, Matesih, Jumantono, Jatipuro, Jatiyoso, Tasilmadu, Colomadu, Gondangrejo dan Tawangmangu. Masih ada 2 kecamatan di Kabupaten Karangnyar yang saat ini masih dalam proses pembentukan pengurus yaitu Kebakkramat dan Jumapolo.

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta tersebut mengungkapkan, dalam kesempatan pelantikan tersebut adalah awal berkibarnya Pergunu ditingkatan dasar kecamatan untuk lebih berperan dalam dunia pendidikan dan masyarakat khususnya di kecamatan masing- masing. Sebelumnya kepengurusan Pergunu secara resmi, baru di tingkatan cabang, sehingga setelah pelantikan di tingkatan PAC semua dapat bergerak dan bekerja dengan baik.

Marjuni menambahkan, ia bangga kepada seluruh pengurus PAC Pergunu yang hingga saat ini terus berkidmat di NU, sesuai dengan dunianya memajukan pendidikan yang sesungguhnya. Artinya, pendidikan yang menciptakan kader penererus bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai Aswaja dan mampu bermanfaaf memajukan negara. Menurutnya, generasi bangsa saat ini sangatembutuhkan guru yang mempu membawa siswanya menghadapi peradaban dunia tanpa mengesampingkan akhirat.

“Kami sangat berharap bahwa Guru NU harus menjadi teladan dalam dunia pendidikan dengan membawa generasi bangsa ini cerdas bermartabat menghadapi peradaban dunia. Dinamisasi perkembangan pendidikan terus berjalan, guru NU harus mampu pelopor dan beradaptasi membawa generasi bangsa ini lebih berahlak lagi” kata Marjuni.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar,  Yopi Eko d Jati Wibowo, S. Sos. MM., dalam sambutanya menyampaikan bahwa Pergunu Karanganyar adalah bagian penting pihak yang memajukan pendidikan di Kabupaten Karanganyar. Ia berterimakasih kepada seluruh pengurus dan anggota Pergunu Karanganyar yang telah bertugas dengan baik sehingga pendidikaan di Karanganyar terusengalami kemajuan. Ia berharap Pergunu dapat berkerja sama dengan baik dengan pemerintah ataupun dinas terkait untuk mencapai tujuannya.

Kegiatan yang berlangsung meriah tersebut juga diselenggarakan kegiatan Sarasehan  Guru Aswaja dengan mengambil tema “ Guru Mulia Menghadapi Peradaban Bangsa”, dengan menghadirkan narasumber dari PP Pergunu, yaitu H.  Mohammad Faojin, S. Ag. M, Ag., M. Pd.,  dan PW Pergunu, Dr. Nur Cholid, M.Ag., M.Pd., yang dimoderatori oleh Sekreatris Umum PC Pergunu Karanganyar, Danang Cahyo Binarto, S.Pd.

Mohammad Faojin dalam materinya mengungkapkan bahwa tugas utama guru NU adalah menjaga keutuhan NKRI dan  Aqidah Aswaja An Nahdiyah, melalui peranya sebagai guru. Sekolah dibawah nauangan anggota Pergunu diharapkan bisa mentradisikan Aswaja dengan hati yang tulus Ikhlas dan harus mendukung sistem pendidikan nasional yang ditrapkan di negara kita. Ia juga berharap Pergunu bisa mengembangkan eksistensinya dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pengembangan Pergunu. “Guru NU harus menunjukkan eksisitensinya. Jangan malu menunjukkan bahwa kita adalah Pergunu” kata Ketua PP Pergunu tersebut.

Ditambahkan Nur Cholid dalam paparannya, Pergunu harus mampu memfilter perkembangan peradaban teknologi yang ada saat ini. Pandemi memaksa para pelaku pendidikan baik siswa maupun tenaga pendidik untuk menggunakan teknologi informasi dengan mmaksimal yang mengakibatkan penurunannya kearifan lokal. Guru harus mampu mengarahkan anak didiknya secara baik agar tidak salah arah. (Panitia).

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *