Wakil Presiden Merespon Hasil Kongres lll dan Kukuhkan Pimpinan Pusat Pergunu
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelar Serasehan dan Pengukuhan yang Langsung Dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat (03-06-22) ini berpusat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Kampus Institut Pesantren Kyai Haji Abdul Chalim, Desa Bendunganjati , Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tema yang di usung yakni ‘Guru Aswaja Membangun Peradaban Dunia’.
Wakil Presiden RI, Kiai Ma’ruf Amin Hadir dalam Acara Sarasehan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pergunu
Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa kedudukan Pergunu begitu strategis. “Kedudukan Pergunu begitu strategis dan sangat krusial,” Tuturnya dalam acara Sarasehan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU). Wakil presiden yang akrab disapa Kiai Ma’ruf Amin juga menegaskan bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan para guru. “Para guru yang akan menentukan seperti apa generasi selanjutnya,” imbuhnya lagi.
Beliau juga berpesan bahwa para guru-guru Nahdlatul Ulama bisa melahirkan generasi bangsa yang baik. Sebab, generasi masa depan baik atau tidaknya tergantung pada peran guru hari ini. “Untuk melakukan perubahan dan perbaikan tidak mungkin dilakukan sendiri. Maka itu dilakukan secara bersama dan berkolaborasi,” imbuhnya lagi. Beliau juga menambahkan bahwa tugas guru untuk menjaga umat dan memberdayakan umat. Guru harus melahirkan generasi yang kuat. Seperti sabda nabi bahwa mu’min yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah.
Disambut baik oleh Prof. Dr. K.H. Asep Saefuddin Chalim, M.A. Ketua Umum PP Pergunu. Beliau dalam sambutannya menyampaikan beberapa rekomendasi hasil Kongres ke-III yang berlangsung 26-29 Mei 2022 kemarin.
“Beberapa rekomendasi hasil Kongres ke-III ialah menolak LGBT,” tuturnya. Mewakili suara para guru, Pergunu tegas menolak regulasi LGBT karena merupakan penyimpangan sosial yang berdampak pada rusaknya generasi masa depan.
Kedua, hasil rekomendasi kongres ialah menolak Rancangan undang-undang Sisdiknas yang menghapus keberadaan madrasah. “Pergunu menyuarakan suara hatinya untu menganggap tidak layak Rancangan UU Sisdiknas dibawa ke DPR sebelum madrasah dicantumkan kembali,” tegasnya. Kiai Asep berharap rekomendasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah.
Terlihat hadir pula dalam acara ini, Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Acara yang berlangsung di Kampus IKHAC Mojokerto, 03 Juni 2022 ini dihadiri oleh para kiai dan Bu nyai se-Jawa Timur.
Penulis: Muhammad Chabib Fazal Jinan